Langsung ke konten utama

-=[Inilah Beberapa Pemain bola Muslim dan Cobaan Bermain di Eropa selama puasa]=-

Para pesepakbola muslim yang ingin menjalankan
ibadah wajib puasa selalu terbentur dengan
profesionalitas pekerjaannya. Berbagai macam
alasan yang muncul baik itu dari pribadi maupun
dari klub tempat ia bekerja. Memang benar tidak
semua dari mereka yang merasakan hal itu, ada yang memilih tetap menjalankan kewajiban puasa
meski ia mengetahui konsekuensi berat yang akan
dihadapinya baik itu dari klub maupun liga. Tidak
mudah bagi pesepakbola muslim hidup dan mencari
nafkah di negara-negara non-muslim, terkait
dengan sepakbola. Mereka dihadapkan dengan keharusan menjaga stamina, kebutuhan tes urine
jika dibutuhkan setelah pertandingan untuk
membuktikan tidak adanya doping, dan bagaimana
mereka mencari makanan yang halal di Negara-
negara itu.

1.Zlatan Ibrahimovic. Zlatan Ibrahimovic merupakan sosok pemain yang
tengah menapaki kesuksesan di tengah hegemoni
kaum non muslim dan kentalnya budaya barat di
Swedia yang menguasai semua sektor kehidupan.
Meski tak secara resmi mengungkapkan bahwa
dirinya seorang muslim, namun tato yang melekat di badannya yang bertuliskan "Only God Can Judge
Me (Hanya Tuhan yang bisa menilai saya)",
menunjukkan bahwa Ibra masih mempercayai
Tuhan. Namun, di suatu kesempatan, Ibra pernah
mengakui bahwa dirinya adalah seorang muslim,
meski bukan seorang muslim yang taat. Seperti ketika menjalani kewajiban untuk berpuasa di
bulan Ramadan. Hal tersebut bisa saja
mengartikan hal lain, karena Ibra memang sosok
yang tak ingin menunjukkan kegiatan
beribadahnya kepada khalayak, baik itu puasa
maupun ibadah yang lain.

2.Frederic Kanoute, Frederic Kanoute, Menolak menggunakan seragam
Sevilla karena disponsori oleh rumah judi, bahkan
ketika seragam itu digunakan, Kanoute
menutupinya dengan plester hitam. Pada 2007, ia
pernah mengeluarkan uang sebesar USD 700 ribu
dari kantong pribadinya untuk menyelamatkan sebuah masjid di Sevilla dengan cara membelinya
masjid yang status sebelumnya adalah sewa,
karena masjid itu adalah satu-satunya masjid di
kota tempat ia dam umat muslim lainnya
beribadah.
"Puasa adalah soal keyakinan, semangat dan mental bisa menaklukkan fisik, bukan sebaliknya.
Perut boleh lapar, kerongkongan boleh kering, dan
tubuh boleh saja gemetar saat harus berlari
mengejar bola di lapangan, namun karena hati
sudah berniat untuk berpuasa, semua yang terasa
pada fisik akhirnya bisa diatasi," demikian menurut Kanoute.
"Secara pribadi, menjalankan tuntunan agama
membantuku dalam bersepakbola dan sepakbola
juga ikut membantuku tetap sehat dan
menguatkanku. Tak ada konflik karena orang yang
tahu tentang Islam, mereka tahu bahwa ibadah puasa itu malah menguatkan mereka yang
menjalaninya, dan tidak malah melemahkan kaum
Muslim, Puasa Ramadhan justru membuatku
semakin bersinar," tambahnya.

3.Karim Benzema. Karim Benzema yang dikenal sebagai pesepakbola
yang taat beribadah. Bergabung dengan Real
Madrid di 2009 lalu, Benzema tetap berpuasa di
Bulan Ramadan meski harus berlatih dan
bertanding bersama El Real. Lahir dari
lingkungan keluarga muslim yang taat. Tak heran pribadi Benzema terbentuk menjadi pribadi yang
kental dengan nuansa ke-Islaman, ia bahkan
memiliki paman yang menjadi imam di salah satu
Masjid di Aljazair.

4.Mohammed Sissoko. Mohammed Sissoko, gelandang bertahan asal
Prancis ini merupakan muslim yang selalu taat
menjalankan ibadah puasa. Saat merumput dan
bertanding di Serie A bersama Juventus, Caludio
Ranieri yang saat itu menjadi arsitek Nyonya Tua,
mempunyai trik tersendiri dalam merotasi dan mengatasi permainan Sissoko, ia hanya dimainkan
di satu babak saja dengan alasan agar puasanya
tidak batal.

5.Samir Nasri Menurut Reuters, Samir Nasri memilih
menangguhkan puasa saat di musim kompetisi. Ini
juga dikarenakan beratnya latihan yang harus
mereka jalani ketika mereka berpuasa. Samir
Nasri beralasan bahwa pemain sepakbola harus
tetap memiliki stamina prima setiap hari untuk latihan dan pertandingan, namun Nasri memiliki
strategi khusus jika memang harus bermain di
saat Ramadan dan berpuasa, ia membatalkan
puasanya dan akan mengganti di hari dan bulan
berikutnya.

6.Eric Abidal. Eric Abidal, bek tangguh klub asal Catalan,
Barcelona, memutuskan tak berpuasa sebagai
komitmen profesionalitasnya sebagai pesepabola.
Meski begitu, Abidal yang seorang Mualaf ini akan
mengganti batalnya puasa di lain hari, setelah
bulan Ramadan berakhir.

7.Stephen Appiah Stephen Appiah, di awal karirnya merumput di
negara Italia bersama Udinese tahun 2007, pemain
asal Ghana yang kini bermain untuk klub asal
Serbia, Vojvodina, mengalami kesulitan dalam
mencari restoran yang halal.

8.Mesut Oezil Mesut Ozil, seorang pesepakbola yang taat pada
agama yang diyakininya, Islam. Di bulan Ramadan
ini, kegiatan sesibuk apapun Ozil di Real Madrid
tak akan melewatkan untuk selalu beribadah
sholat dan membaca Al Qur’an. Namun di bulan
Ramadan ketika ia berlatih ataupun berlaga, demi menjaga staminanya di tim ia harus rela
membatalkan puasanya dan akan menggantinya di
hari setelah Ramadan.

9.Sami Khedira Sami Khedira, di bulan Ramadan ia tidak
melaksanakan puasa secara penuh karena tuntutan
menjadi pesepakbola profesional di Real Madrid.
Dalam sebuah wawancara ia pernah berucap,
"Seorang muslim seharusnya berpuasa selama 30
hari sejak matahari terbit hingga tenggelam. Tetapi saya seorang atlet yang kompetitif, saya
membutuhkan tenaga saya, yang tak mungkin saya
miliki tanpa makanan."

10.Kolo Toure Pemain Manchester City Kolo Toure mengaku
pernah mencoba tetap berpuasa, tapi kondisi
latihan berat memaksa ia membatalkan puasanya.
"Tapi saya pasti akan menggantinya di hari atau
bulan lain. Itu adalah konsekuensi sebagai seorang
Muslim." ucap Toure.

dikutip dari berbagai sumber.

Komentar